Fahri Hamzah Pamit
JAMBI, SJBNews - Politikus yang sempat bersiteru dengan partainya PKS (Partai Keadilan Sejahtera) mohon izin dari panggung politik sejalan dengan berakhirnya jabatan Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua DPR RI masa periode 2014 - 2019. Ungkapan izin pamit itu disampaikan Fahzi melalui media sosial Babe, Selasa (1/10).
"Ijin pamit kawan,
Saya pernah demonstrasi di jalan...
Lalu diminta presiden #Habibie menjadi anggota MPR terrmuda..
Lalu 15 tahun menjadi anggota @DPR_RI dan 5 tahun terakhir menjadi pimpinan. Malam ini Sy pamit berhenti menjadi pejabat pemerintahan", demikian ungkapan Fahri.
Namun ungkapan mohon izin itu ditanggapi beragam oleh pembaca Babe. Ada yang menanggapi positif dan ada pula yang negatif.
Tanggapan yang positif seperti yang di sampaikan Em Je. " Terimakasih pak atas kinerja nya selama ini. Bapak orang pintar, Bapak orang baik dan bersih, walau bapak tidak lagi menjabat tetaplah berkontribusi untuk negara dan penerus bapak," ujarnya.
Namun dari 42 komentar yang ada, lebih banyak yang terkesan negatif dan nyinyir. Bahkan ada yang terang terangan mencela kerja Fahri Hamzah selama ini. Bahkan seolah olah tidak ada baiknya sedikit pun Politikus dari Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.
Diantara komentar mereka seperti yang di sampaikan Smart,"lebih cepaaaaaatt lebih baik, karena uang negara akan habis menggaji orang bermulut besar dan tidak ada kerja untuk rakyat," Demikian ungkap nya.
Ungkapan Bang Erga, "Syukurlah kalau sudah pensiun kerja nya hanya ngompori orang aja untuk berantam. Kalau bisa jangan nongol lagi di pemerintahan. Jadi sopir Taxi online juga bisa. Kalau sudah pensiun berkurang satu lawan KPK, karena orang ini dendam banget sama KPK," ujarnya.
Namun ada juga ungkapan sedikit prihatin. Karena mungkin awalnya menyukai Fahri Hamzah, tapi diakhir jabatan Fahri Hamzah membuat blunder akibat menggawangi perubahan Undang-undang KPK. Seperti yang disampaikan R.H, maaf diakhir jabatan anda terkesan bukan sebagai wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat yang lebih besar. Silahkan bertanya pada hati nurani anda!," Ungkap R.H dengan menutup kalimat nya dengan tanda seru. (Sw)
Editor : Laima Mendahara