KOTA JAMBI, SJBNews.
Walikota Jambi Syarif Fasha menyoroti kinerja Puskesmas dan klinik dalam menangani COVID-19. Dia mengaku banyak mendapat laporan maupun keluhan dari masyarakat, baik yang terkonfirmasi Covid-19 atau pun tidak.
Dari laporan itu dia mengetahui, pihak Puskesmas jarang mengunjungi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Saya ingatkan, saya banyak dapat laporan. Mereka jarang dikunjungi, atau hanya dihubungi melalui telepon. Saya sadar, tugas Puskesmas memang banyak. Tapi setidaknya kunjungi 2 minggu sekali,” kata Fasha. (16/6)
Menurut dia, tidak harus Kepala Puskesmas yang turun mengunjungi pasien menjalani isolasi mandiri. Tapi bisa menugaskan tenaga kesehatan atau yang lainnya, dengan terlebih dahulu mereka dibekali pendidikan kesehatan dasar, seperti misalnya mengukur tensi.
Kemudian, untuk tenaga kesehatan yang punya klinik. Jika ada pasien positif segara lapor. Jangan didiamkan saja. Jangan sampai ada yang melapor dengan wali kota. Kalau ada yang langsung melapor ke wali kota, berarti pelayanan Puskesmas atau klinik tidak bagus,” katanya.
Sementara itu, mengenai persamaan persepsi dalam penerapan PPKM di Kota Jambi, menurut Fasha, saat ini pihak TNI-Polri membuat inovasi Silacak. Ini merupakan tim tracer yang melakukan tracing kontak erat terhadap pasien Covdi-19 yang isolasi mandiri.
Tim tracer ini tediri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, RT, dan Lurah. Usai melacak kontak erat pasien, mereka kemudian memetakan kondisinya layak untuk isolasi mandiri atau di rujuk ke rumah sakit. Selain itu, Tim Silacak ini juga dibekali aplikasi untuk melaporkan kondisi pasien setiap saat.
"Tugasnya setiap hari memantau dan mengawasi masyarakat atau pasien Covid-19 yang isolasi mandiri. Memastikan apakah mereka sudah mengikuti berbagai anjuran yang ditetapkan atau belum,” jelas Fasha. (Asido Girsang)